APA ITU BKM????

Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) adalah lembaga pimpinan kolektif yang representtif, mengakar dan dapat dipercaya oleh masyarakat dalam mengemban amanah warga untuk penanggulangan kemiskinan di wilayahnya. Sebagai sebuah lembaga generik, BKM yang ingin dibangun dalam rangka pelaksanaan PNPM Mandiri P2KP tersebut adalah kelembagaan yang didasarkan pada ciri-ciri sukarela, keseteraan, kemitraan, inklusif, transparan, akuntabel, demokrasi, kemandirian, otonomi, semangat saling membantu, yang dibentuk, dimiliki, dikelola dan dipertuntukan bagi pemenuhan kebutuhan bersama masyarakat.
Untuk dapat menghasilkan lembaga BKM sebagaimana dimaksud tentunya diperlukan adanya usaha dan kerja sama yang baik antar masyarakat,pemerintah daerah,dan pelaku pnpm lainnya.Keiklhasan dan kerelawanan merupakan langkah dasar dari upaya besar perlawanan terhadap kemiskinan.Dengan adanya pendampingan secara berkala diharapkan tujuan tersebut bisa terarah dan terorrganisir secara baik.Kemandirian bukanlah sebuah impian belaka.mari kita wujudkan bersama


Selasa, 01 Februari 2011

MAJU BERSAMA DENGAN TERNAK LELE

Selama ini Kelompok Swadaya Masyarakat yang produktif banyak yang bersifat individualis, sehingga bila terjadi kendala atau permasalahan tidak dapat mengatasinya, pada akhirnya kelompok tersebut akan jatuh atau gagal. Maka untuk itu perlu adanya upaya kebersamaan dalam pengelolaan kelompok swadya masyarakat tersebut.

Hal ini melatarbelakangi terbentuknya kelompok paguyuban ternak lele yang berdasarkan atas persamaan persepsi dari 6 desa di Kecamatan Rembang yang difasilitasi oleh Program PNPM MP untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin yang merupakan sasaran dari Program PNPM MP yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat miskin.

Pada hari selasa tanggal 4 Januari 2011, bertempat di balai desa Weton Kecamatan Rembang telah diadakan pertemuan yang difasilitasi oleh Program PNPM MP dihadiri oleh Korkab PNPM MP, perwakilan dari 6 desa yaitu dari desa Punjulharjo, Tlogomojo, Weton, Sawahan, Kumendung , dan Ngadem.

Dalam pertemuan tersebut terbentuklah kelompok ternak lele dengan nama “ TIRTA MINA MANDIRI “ yang beranggotakan perwakilan dari 6 desa tersebut. Kelompok ini mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

Kelompok ternak lele “ TIRTA MINA MANDIRI “ ini mendapatkan dana alokasi BLM kegiatan sosial dari PNPM MP sebesar Rp 57.000.000 yang merupakan gabungan BLM kegiatan sosial dari 6 desa tersebut.

Setelah kepengurusan terbentuk esok harinya bertempat di aula Bappeda Kab. Rembang dengan difasilitasi oleh PNPM MP dan Forum Peduli Penanggulangan Kemiskinan ( FP2K ) Bappeda, mempertemukan kelompok ternak lele ini dengan dinas terkait yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan.


Acara yang dihadiri oleh perwakilan Dislutkan, Bappeda, Korkab PNPM MP, Kelompok ternak lele “ TIRTA MINA MANDIRI “, dan Faskel, dengan penyampai materinya dari Dislutkan Bpk Maudanu dan Bpk Sumadi dari Balai Benih Ikan Pamotan. Acara ini bertujuan memberikan pengarahan kepada kelompok masyarakat ini tentang bagaimana beternak lele yang benar, keuntungan-keuntungannya dan mengatasi resiko-resiko dari beternak lele ini. Dislutkan juga bersedia menjembatani apabila kelompok ini ingin mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.

lebih rinci......